Laman

Sabtu, 08 September 2012

Belajar rekaman dari alat seadanya


Belajar dari alat seadanya.....

       Berawal dari hobi bermusik dan menciptakan beberapa karya lagu, sayang dong kalau tidak mempunyai hasil rekaman sebagai dokumentasi baik untuk sekedar dokumentasi pribadi / bersama teman-teman maupun untuk di publikasikan...
      Kisaran tahun 2003 band saya sudah ada beberapa lagu ciptaan yang di rekam secara live recording, tentu sangat membanggakan sekali bisa mendengarkan hasil karya sendiri bersama teman-teman. Suatu waktu seorang teman saya berkunjung kerumah sambil ngobrol dan mendengarkan lagu-lagu hasil rekaman band saya dia menanyakan yok kita record ni lagu... saya pun berfikir dan menanyakan bagaimana caranya?
dengan semangat ia pulang kerumahnya yang memang tidak berjauhan dengan rumah saya untuk mengambil cd software DAW untuk merekam.
     Pertama yang kami kerjakan ialah membuat drum dengan menggunakan Fruity Loops, setelah sample drum selesai keesokan harinya saya panggil teman-teman satu group untuk mengisi guitar, bass dan vocal dengan membawa peralatan tempur nya yang di usahakan juga pinjam dengan orang lain  hehe... satu lagu pun selesai di rekam entah apa itu mixing dan mastering yang memang tidak kami mengerti yang penting sudah enak di dengar saja dan lagu pun jadi (berhubung teman saya itu masih baru juga.. :D ).
      Dari situ saya tambah bersemangat dengan alat apa adanya bisa menghasilkan rekaman  dirumah sendiri yang saat itu komputer saya standard sekali. Keesokan harinya saya mulai belajar sendiri merekam lagu lainnya dengan mengikuti cara yang di praktekan teman saya, dengan membuat pola drum terdahulu, kebetulan saya pemain drum jadi tidak terlalu menghambat untuk mengetahui pola-pola tersebut agar terlihat nyata (seperti dimainkan).


Hobi Jadul


Awal mula aku menyenangi dan ingin terus memiliki motor antik jadoel ketika aku memiliki Vespa Super Thn 1965 pada tahun 2005 lalu di Palembang, saat itu niatnya hanya ingin mempunyai motor sendiri dan belom tau kharisma, keantikan trus tidak mudah untuk memiliki motor tua dan saya memilikinya alhamdullilah. Saat itu aku heran pas dijalan sering orang menyapa dan ngajak ngobrol di lampu merah / saat berenti, dan tidak jarang orang (terutama yang pengendara vespa) berhenti dan membantu saat vespa ku mogok... Hmm.. mungkin itu lah seninya dalam mengendarai motor tua.



Pada tahun 2007 aku hijrah ke Bandar Lampung disana lebih bergaul dengan anak2 vespa dan bergabung dalam Vespa Owner's Club Lampung.