WKG Band Baru saja merampungkan Shooting video clip (4-10-2013) bersama Gubernur Sumatera Selatan Bapak Ir. H. Alex Noerdin
Laman
Selasa, 05 November 2013
Rabu, 05 Juni 2013
Benny Hadislani dan Wong Kito Galo (WKG Band) Kolaborasi dengan Wak Pet Palembang
Harapan Benny Hadislani selaku
Producer semoga mini album ini dapat sangat diterima ditelinga Wong Palembang,
beberapa EO telah menawarkan panggung diluar Palembang, mengingat band ini
memiliki personil yang merupakan orang yang berbakat dibidangnya.
klik tempat nenger lagu WKG
http://wkgband.blogspot.com/
klik tempat nenger lagu WKG
http://wkgband.blogspot.com/
Selasa, 14 Mei 2013
Contoh Press Release
Dies Natalis STISIPOL Candradimuka Palembang Ke-45
Dalam rangka memperingati hari
jadi STISIPOL Candradimuka Palembang Ke-45 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober
2012, STISIPOL Candradimuka Palembang akan
mengadakan berbagai kegiatan. Yang dimulai dengan kegiatan pertamanya yakni jalan
santai yang dilaksanakan secara gratis pada tanggal 21 Oktober 2012 yang
dihadiri seluruh keluarga besar STISIPOL Candradimuka Palembang.
Kegiatan jalan santai ini di
mulai pada pukul 05.30 Wib yang start dari Kampus STISIPOL Candradimuka melalui
rute Jl. Swadaya – Jl. Sosial – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Basuki Rahmat – Jl.
Swadaya dan finish kembali di Kampus STISIPOL Candradimuka pada pukul 07.30
Wib. Yang menarik lagi dalam kegiatan
ini ialah berbagai hadiah telah disiapkan oleh panitia pelaksana dengan hadiah
utama berupa sepeda gunung dan berbagai peralatan elektronik seperti kipas
angin, dispenser, kompor gas, setrika, blender, mixer, DVD Player, Hand Phone
dan juga ada tas ,T-Shirt. Setelah kegiatan jalan santai
selesai di Kampus STISIPOLl Candradimuka Palembang ,
sembari melakukan pembagian hadiah para peserta disajikan berbagai
hiburan-hiburan musik dan games.
Rankaian kegiatan Dies Natalis STISIPOL
Candradimuka ke-45 ini akan berlanjut dengan Lomba Presenter dan Lomba
Fotografi, lalu disambung Ziarah ke Makam Pendiri STISIPOL Candradimuka, Alm.
Drs. H. Ismail Djalili dan malam inagurasi yang akan diselenggarakan pada hari
sabtu, 27 Oktober 2012.
Kegiatan Seperti ini menurut
Ketua Yayasan STISIPOL Candradimuka Drs. Hj. Lishapsari Prihatini diharapkan
dapat menjadikan tempat yang positive dan berkelanjutan setiap tahun sebagai
momen untuk memperingati hari jadi STISIPOL Candradimuka.
Penulisan Kreatif
Opini
Perubahan
Menanggapi perdebatan yang
berkembang di masyarakat mengenai kepemimpinan sejak dulu dimana ada dikatomi
yang menggunakan simbol-simbol bahwa calon pemimpin suatu daerah tertentu harus
berasal dari daerah itu sendiri dan sebagainya.
Di zaman modern saat ini sudah tidak tepat
lagi, jika kita masih terlalu sempit memandang kepemimpinan itu berdasarkan
pengkotakan yang ada sejak dulu. Sudah
perlu adanya ”pergeseran” saat ini, sudah waktunya mengalami perubahan, dan
masyarakat perlu mendapatkan pendidikan politik yang baik, dimana sudah tidak
tepat lagi untuk menilai kepemimpinan dari pandangan yang sempit. Kepemimpinan
bukan lagi dilihat berdasarkan pengkotakan, tapi haruslah dilihat dari segala
aspek yang kompleks dan kapabilitas seseorang itu tanpa memandang asal-usul
budayanya. Untuk menjadi negara yang maju, sudah waktunya kita keluar dari
“Safety box” yang selama ini ternyata membelenggu, bahkan menyebabkan bangsa
ini hanya jalan di tempat. Untuk membentuk
suatu makna berdasarkan kesepakatan bersama, tidak lagi mengganggap bahwa makna
yang selama ini telah terbentuk itu bersifat sakral.
Lihat
saja fenomena yang terjadi di Jakarta
saat ini, dimana seorang Gubernur yang terpilih berasal dari Solo. Ini
membuktikan masyarakat sudah berpikir luas, publik sebagai pasar yang bakal
memilih pastinya akan memiliki indikator-indikator yang terbaik yang dapat
menjadi acuan, apa yang telah di perbuat selama memegang amanah.
Patut kita pertanyakan prestasi apa yang telah di buat,
indikator sebuah prestasi tentu saja bukan hanya selembar sertifikat
penghargaan atau berupa sederetan piala.
Tapi dengan kewenangan besar dalam konsep otonomi daerah, apa yang telah
dicapai.
Apa mungkin saja hanya modal keberanian dan membawa
sejumlah dukungan. Tapi karena berani malu mereka mengatakan siap untuk
memimpin. Siapa pun bisa menempel umbul-umbul, spanduk, baliho, selebaran di
tiang listrik, di pagar rumah, di tembok ruko,
dan di pohon-pohon. Saya pikir tidak cukup sistem berdemokrasi dengan komunikasi politik menempel
foto-foto di sembarang tempat tadi yang
hanya membuat pohon dan tiang listrik menjerit karena sudah makin berat beban
yang di pikul. Pertanyaanya untuk siapa mereka yang berebutan menjadi pemimpin
itu? Kembali kepada rakyat, memilih pemimpin bukan karena tampa ng pada foto-foto tersebut, memilih
pemimpin karena sudah teruji dan memiliki prestasi. Coba lihat track record
masing-masing calon, jangan sampai kita tidak tahu.
Menjadi pemimpin adalah amanah, jadi
siapapun yang akan memimpin daerah asal kita, dari mana mereka berasal, kita
patut berpikir positive dengan melihat siapa mereka sebelumnya dan apa yang
mereka telah perbuat atau prestasi apa yang telah mereka lakukan baik di daerah
kepemimpinan mereka sebelumnya atau pun di Negara. Karena amanah yang diperoleh
itu menjadi alat pertanggung jawaban di hadapan publik dan Tuhan.
Penulisan Kreatif
Opini
Penulisan Kreatif
Opini
Teknologi Komunikasi
Televisi
Televisi
adalah sebuah media telekomunikasi
terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara,
baik itu yang monokrom
(hitam-putih) maupun berwarna.
Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε,
"jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan")
dari bahasa
Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak
jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.” Penggunaan
kata "Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak
televisi", "acara televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan
televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan
ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal
sering disebut dengan TV (dibaca: tivi, teve
ataupun tipi.) Kotak
televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an, dan
sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis,
maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta
menjadi media periklanan.
“Televisi telah berhasil mengubah dunia kita”, begitu Raymond Williams (Price, 1993:395) menyimpulkan pernyataannya. Kehadiran televise mengalahkan media lain, bukan hanya perkembangannya yang luas dan cepat sebagai sebuah teknologi tapi juga asumsi bahwa bentuk-bentuk popular mengalami peningkatan yang signifikan dalam efek social. Televisi dengan karakter audio-visualnya mampu merebut khalayak secara luas, massif, heterogen, serta nyaris tanpa biaya dan keahlian khusus untuk bisa mengaksesnya. Dengan sifatnya itu, televisi sering kali mengambil isi dan bentuk yang bersifat popular: mudah dipahami, universal dan menghibur (McQuail, 1994:38). Bahkan Neil Postman (Po stman, 1995:90) mengatakan, istilah televise yang
serius adalah kontradiksi dari suatu ungkapan bahwa televise hanya bicara pada
satu bahasa: yaitu hiburan.
Membicarakan televisi juga berarti membahas tentang potensi ekonomi dan segi komersialisasinya. Semua mediamassa termasuk televisi
tak pernah lepas dari kedua komoditi yang ditawarkannya, yaitu isi yang dijual
pada khalayak dan khalayak yang dijual kepada pemasar dalam bentuk porsi iklan.
Palembang Televisi (PALTV) sebagai televisi lokal pertama di Bumi Sriwijaya memfokuskan diri terhadap minat & keinginan pemirsa di Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang. Kalau televisi nasional memberikan program yang bersifat umum dan universal maka PALTV lebih menekankan kepada proksimiti (kedekatan), melibatkan pemirsa melalui program interaktif baik dengan cara interaktif via telepon, SMS dan melakukan kegiatan off air untuk memperkuat penetrasi ke masyarakat. Sesuai dengan motto program PALTV yaitu; “Memang Punyo Kito”.
Siapakah segmen pemirsa PALTV? Sebagai televisi lokal tentu PALTV ingin diterima di semua lapisan masyarakat. Intinya, PALTV ingin menjadi bagian dari masyarakat sehingga PALTV memposisikan diri sebagai televisi keluarga (all segment). Pemirsa PALTV memiliki karakter khasPalembang yaitu : bersifat dinamis,
memiliki fanatisme yang tinggi terhadap budayanya, solidaritas yang kuat, lugas
dan ekspresif, memiliki keingintahuan yang tinggi, senang terlibat dalam acara televisi
dan agamis.
Dengan beberapa dasar tersebut maka PALTV yang berdiri pada tanggal 9 September 2007 membuat program yang betul-betul dekat dengan masyarakat. Yaitu memilih program yang lebih menekankan pada CONTENT LOCAL (70-80%). Membuat program yang banyak melibatkan masyarakat sebagai peserta. Selain itu juga sebagian program ditayangkan dalam format LIVE dan INTERAKTIF dengan pemirsa. Penggunaan bahasa di beberapa program menggunakan bahasaPalembang . Memperbanyak kegiatan OFF
AIR terutama pada program unggulan. Dalam penempatan program (scheduling) PALTV
memakai pertimbangan yaitu waktu menonton pemirsa (viewing habit), jenis
pemirsa (segmen pemirsa), kompetisi program di stasiun televisi lain dan jenis
program/content yang dimiliki. Dengan
kekuatan tx (transmiter) 10 Kw, coverage areanya meliputi sekitar Kota
Palembang, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Ilir serta sebagian Kab Muara
Enim, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin dan Kota Prabumulih. Kehadiran PALTV
tentu saja mendapat sambutan hangat masyarakat Sumatera Selatan khususnya Kota
Palembang. Itu lantaran, PALTV sebagai televisi lokal pertama di Sumatera
Selatan lebih tahu apa yang dinginkan pecintanya.
“Televisi telah berhasil mengubah dunia kita”, begitu Raymond Williams (Price, 1993:395) menyimpulkan pernyataannya. Kehadiran televise mengalahkan media lain, bukan hanya perkembangannya yang luas dan cepat sebagai sebuah teknologi tapi juga asumsi bahwa bentuk-bentuk popular mengalami peningkatan yang signifikan dalam efek social. Televisi dengan karakter audio-visualnya mampu merebut khalayak secara luas, massif, heterogen, serta nyaris tanpa biaya dan keahlian khusus untuk bisa mengaksesnya. Dengan sifatnya itu, televisi sering kali mengambil isi dan bentuk yang bersifat popular: mudah dipahami, universal dan menghibur (McQuail, 1994:38). Bahkan Neil Postman (
Membicarakan televisi juga berarti membahas tentang potensi ekonomi dan segi komersialisasinya. Semua media
Palembang Televisi (PALTV) sebagai televisi lokal pertama di Bumi Sriwijaya memfokuskan diri terhadap minat & keinginan pemirsa di Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang. Kalau televisi nasional memberikan program yang bersifat umum dan universal maka PALTV lebih menekankan kepada proksimiti (kedekatan), melibatkan pemirsa melalui program interaktif baik dengan cara interaktif via telepon, SMS dan melakukan kegiatan off air untuk memperkuat penetrasi ke masyarakat. Sesuai dengan motto program PALTV yaitu; “Memang Punyo Kito”.
Siapakah segmen pemirsa PALTV? Sebagai televisi lokal tentu PALTV ingin diterima di semua lapisan masyarakat. Intinya, PALTV ingin menjadi bagian dari masyarakat sehingga PALTV memposisikan diri sebagai televisi keluarga (all segment). Pemirsa PALTV memiliki karakter khas
Dengan beberapa dasar tersebut maka PALTV yang berdiri pada tanggal 9 September 2007 membuat program yang betul-betul dekat dengan masyarakat. Yaitu memilih program yang lebih menekankan pada CONTENT LOCAL (70-80%). Membuat program yang banyak melibatkan masyarakat sebagai peserta. Selain itu juga sebagian program ditayangkan dalam format LIVE dan INTERAKTIF dengan pemirsa. Penggunaan bahasa di beberapa program menggunakan bahasa
penulisan kreatif
latar belakang skripsi
Teknologi Komunikasi
Pengertian
Teknologi Komunikasi
Teknologi
komunikasi adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi
yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap ind ividu
mengumpulkan, memperoses dan saling tukar informasi dengan ind ividu-individu
lainnya (Rogers ,1986:2).
Ini menyiratkan, pertama, teknologi komunikasi adalah alat. Kedua, teknologi
komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur ekonomi, sosial dan politik. Ketiga,
teknologi komunikasi membawa nilai-nilai yang berasal dari struktur ekonomi,
sosial dan politik tertentu. Keempat, teknologi komunikasi meningkatkan
kemampuan ind era manusia, terutama kemampuan menden gar dan melihat.
Keempat aspek teknologi komunikasi ini menjadi kriteria dalam menilai apakah
sebuah alat (hardwar e)
merupakan teknologi komunikasi atau tidak. Jika keempat kriteria ini tidak
dimiliki oleh sebuat alat (hardware), maka ia tidak bisa dikatakan sebagai
sebuah teknologi komunikasi. Contoh telepon seluler
(ponsel). Ponsel adalah sebuah alat. Ponsel dilahirkan dari stuktur ekonomi
kapitalis dan struktur sosial liberal. Ponsel membawa nilai liberal, semua oran g yang mempunyai
ponsel bebas menghubungi siapa saja, mereka dididik untuk tidak memiliki
kendala psikologis untuk bicara kepada siapa saja. Ponsel juga meningkatkan ind era dengar oran g
yang memakainya. Maka ponsel memenuhi semua aspek yang disyaratkan teknologi
komunikasi. Dengan kata lain, ponsel sah sebagai teknologi komunikasi.
Beda Teknologi Komunikasi dan Teknologi
Informasi
Bila dilihat dengan seksama, sebenarnya teknologi
komunikasi berkaitan erat dengan informasi. Ada teknologi komunikasi yang berfungsi
menyalurkan informasi. Ada
juga teknologi komunikasi yang berfungsi mengalah informasi. Tetapi, ada pula
teknologi komunikasi yang berfungsi sebagai pengolah dan penyimpan informasi.
Maka banyak oran g
yang menyebut teknologi komunikasi sebagai teknologi informasi. Tetapi,
bertolak dari pengertian teknologi informasi yang ditulis Richard Weiner, dalam
Webster’s New World Dictionary of Media and
Communications yang menyebutkan bahwa teknologi informasi adalah pemrosesan,
pengolahan dan penyebaran data oleh kombinasi computer dan telekomunikasi
(1996:303), maka teknologi informasi lebih merupakan pengerjaan terhadap data.
Teknologi komunikasi menitik beratkan perhatiannya pada bagaimana data
ditungkangi dengan menggunakan komputer dan telekomunikasi. Disini
dilihat perbedaan mendasar antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi.
Bila teknologi komunikasi merupakan alat yang menambah kemampuan oran g berkomunikasi, maka
teknologi informasi adalah pengerjaan data oleh computer dan telekomunikasi.
Ini berarti, teknologi komunikasi memiliki perbedaan dalam titik berat
perhatian. Kenyataan inilah, barangkali yang mendorong seorang ahli komunikasi
Andre Hardjana, menggunakan istilah “teknologi informasi dan komunikasi”
(2000:81).
Teknologi
komunikasi bisa berkembang dengan cepat karena bantuan teknologi elektronika.
Dengan teknologi elektronika, proses komunikasi tidak lagi dibatasi oleh ruang
dan waktu. Teknologi elektronika ini kemudian membentuk prinsip dasar teknologi
komunikasi. Berikut adalah beberapa prinsip dasar teknologi komunikasi: 1. Ob jek bisa diubah menjadi gambar melalui pendekatan
lensa. 2. Gambar proyeksi bisa diubah menjadi gelombang elektromagnetik melalui
pendekatan fotosel (scanning device). 3. Suara bisa juga diubah menjadi sinyal
listrik melalui pendekatan microphone.
4. Sinyal listrik yang bermuatan gambar proyeksi dan suara dipancarkan melalui
kabel. Melalui jasa satelit komunikasi, sinyal listrik bisa dikirim kemana saja
dimuka bumi, bahkan keruang angkasa sekalipun. 5. Sinyal diterima sistem
antenna dan masuk kealat yang bisa mengubah sinyal menjadi gambar proyeksi
kembali. Gambar ini bisa dilihat dilayar monitor, digandakan dan dicetak dicetak (Ishadi
dan Wahyudi, 1994:47).
Dari
sisi khalayak, teknologi komunikasi digunakan untuk mencari, mengolah, membagi,
menyimpan, membandingkan, memutakhirkan informasi. Tidak heran bila teknologi
komunikasi menjadi sentral dalam proses komunikasi.
Hakikat Teknologi Komunikasi
Rabu, 17 April 2013
Motor Jadoel Lebih Unik
Awal
mulanya saya hanya melihat- lihat motor jadoel dijalanan, matapun terus tertuju
melihat motor tua itu dan membuat saya
tidak berhenti untuk memperhatikan motor tua tersebut bahkan hingga motor
jadoel itu tidak terlihat lagi dan menghilang dari pandangan mata baru saya
mengalihkan pandangan, terus menerus saya hanya bisa melihat motor- motor
jadoel dijalanan dan hanya bisa menikmatinya dengan pandangan mata.
Hingga suatu saat saya
pun tertarik dan berniat untuk memilikinya, lalu saya bergegas mencari motor
vespa dan rasa tak sabarpun terus menghantui saya dan pada akhirnya saya
menemukannya, saya membeli motor Vespa tahun 1965 yang berwarna Merah, rasa
haru dan bahagiapun saya rasakan dengan motor Vespa tersebut karena saya juga
bisa memilikinya, bagi saya ada keunikan tersendiri pada motor- motor jadoel
saat ini tidak seperti motor- motor pada era zaman sekarang, yang semua orang
bisa memilikinya dan tidak ada sisi keunikannya.
dengan percaya dirinya
saya mengendarai vespa kesayangan saya dijalan raya, dan yang membuat saya
semakin percaya diri yakni semua mata seolah tertuju kepada saya karena
keunikan motor vespa saya tersebut, hingga suatu saat saya memberanikan diri
untuk mengendarai vespa tersebut keluar kota rasa bangga semakin saya rasakan
karena mengendarai motor tua tersebut semakin membuat saya berkharisma.
Hingga 3 tahun lamanya
saya memiliki motor kesayangan saya dari tahun 2005-2008, dan entah apa yang
ada dipikiran saya saat itu lalu saya menjual motor saya tersebut. 2 tahun
lamanya saya tidak memiliki motor jadoel, rasa ingin memiliki lagi terus
menggebu- gebu, sesekali rasa sesal dihati menghantui karena saya telah menjual
vespa kesayangan saya.
Pada tahun 2010 saya
memutuskan untuk membeli motor tua yang bermerk Honda CB 100, saat itu hidup
saya semakin bangkit karena saya bisa merasakan mempunyai motor jadoel lagi,
sampai saat ini motor Honda kesayangan saya selalu saya rawat dan tidak pernah
terpikir untuk menjualnya kembali seperti vespa saya dahulu, karena saya tidak
ingin menyesal seperti dahulu untuk yang kedua kalinya.
foto honda cb |
vespa |
Penulisan Kreatif.
Artikel
Sabtu, 06 April 2013
Journalis
Kehadiran Hj.
Percha Leanpuri dan rombongan disambut baik dan antusias oleh warga binaan, ditambah
lagi adanya bantuan berupa: Buku bacaan untuk perpustakaan Lapas, yasin, dan
lebih dari seribu paket perlengkapan mandi yang diberikan secara simbolis oleh
anggota DPD RI termuda ini kepada Bapak Edi Suprianto selaku perwakilan kepala
rutan.
Yudhis/Stisipol Tim Media RA
Penulisan Kreatif
Penulisan Kreatif
Kamis, 04 April 2013
STISIPOL Candradimuka Goes To Media
Kunjungan media mahasiswa semester IV Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka mata kuliah "Teknologi Komunikasi" ke Kantor Redaksi Harian Umum Sriwijaya Post, 01 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)